Total Tayangan Halaman

Sabtu, 12 November 2011

Setia kepada Allah

      Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, setia artinya (1) patuh, taat, Bagaimanapun berat tugas yang harus dijalankannya, ia tetap setia melaksanakannya. (2) tetap dan teguh hati ( dalam persahabatan dsb.) Setelah sekian lama suaminya merantau, ia tetap setia menantinya.) (3)  berpegang teguh (dalam perjanjian, janji dan sebagainya) Walau hujan turun dengan lebatnya, ia tetap setia memenuhi janji pergi ke rumahnya. 
         Jika dilihat arti setia di atas, apakah kita ini sudah benar-benar setia pada Allah? Artinya apakah kita masih tetap setia / patuh/ taat melaksanakan tugas-tugas yang kita hadapi? Apakah kita tetap setia dan tetap teguh hati pada Allah bila godaan setan membujuk kita? Apakah kita setia berpegang tuguh bila tantangan di depan mata untuk melaksanakan tugas yang kita emban? 
          Soalnya Allah telah memberikan kita tugas-tugas mulia misalnya tugas sebagai anak yang harus berbakti pada orangtua, sebagai orangtua yang harus merawat dan bertanggung jawab terhadap anak-anak yang diamanahkan kepada kita. Dalam melaksanakan tugas mulia itu apakah kita bisa menghindari godaan-godaan setan yang menyesatkan? Ketika pasangan kita setia, ia lebih berharga dari pada permata. Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji. Begitu juga jika kita setia pada Allah kita menjadi permata di hadapan Allah. Belum lagi ketika jadwalnya datang ke rumah Tuhan pada hari Minggu, apakah kita masih berpegang teguh walaupun tantangan seperti hujan lebat, angin, malas, menekan kita saat itu? Renungkan semua itu!!! Apakah kita masih setia pada Allah ketika Allah selalu setia kepada kita dan tak pernah henti kasih-Nya kita nikmati dalam kehidupan ini.
        Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri Yesus berkata berjaga-jagalah bukanlah kita harus terus membelalakkan mata menantikan sesuatu yang tidak tahu kapan akan terjadi atau tidak tidur sepanjang malam. Tidak perlu kita selalu mengamati awan yang lalu muncul wajah Tuhan tiba-tiba datang dari awan.
Paulus menilai bahwa kita bukan anak-anak malam, kita adalah anak-anak terang dan mereka tetap terjaga. Makna 'berjaga-jaga' adalah suatu gaya hidup yang seutuhnya di dalam terang; secara konsisten setia pada Allah. Jadi, kapanpun datang, kita akan siap karena kita tetap setia. Kita tidak akan terkejut, tidak akan didapati sedang berada dalam kehidupan rohani yang kalah karena kita konsisten dan stabil di dalam terang.
            Tetap konsisten setia kepada Allah diibaratkan hidup dalam terang, jujur, transparan dan bertanggung jawab serta tidak menduakan Allah. Seperti prajurit jika kita digrebeg musuh kita dalam keadaan siap, rohani kita tetap terjaga dan tetap berimankan kepada Allah. (Pratomo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar