Total Tayangan Halaman

Minggu, 29 April 2012

Ulat

katika ulat sebenarnya makhluk tak berdaya
karena sebenarnya badannya sangat lemah
kalau ia punya bulu dan ada bisanya
sebenarnya itu hanya untuk perlindungan
sehingga siapa saja tak akan mengganggu

dan suatu saat ia tak akan sombong
namun justru bertapa dan mati raga
berubahlah ia menjadi kepompong

setelah itu ia menjadi kupu-kupu


Minggu, 01 April 2012

Taat Sampai Mati

Hidup saat ini semakin sulit. Tumpuhan hidup masyarakat semakin berat. Cari makan semakin susah. Kehidupan rakyat  semakin megap. Rencana pemerintah menaikkan harga BBM per tanggal 1 April hari ini, tetapi harga kebutuhan pokok sudah naik dahulu. Para mahasiswa dari beberapa hari yang lalu setiap hari melakukan demonstrasi. Wakil-wakil rakyat  banyak yang terlibat korupsi. Bahkan para menteri juga banyak yang diduga terlibat.
         Situasi politik kita saat ini agak panas. Saat pemerintah menghadapi banyak masalah korupsi saja sudah banyak orang diduga terlibat bahkan orang-orang penting. Hapir setiap hari rakyat dapat menyaksikan melalui media massa berita yang mengkhawatirkan kelangsungan pemerintahan saat ini. Apakah orang-orang penting ini terlibat? Tentu warga masyarakat masih bertanya-tanya walaupun sampai-sampai ada petinggi yang mengatakan siap mati digantung di Monas. Sampai saat  ini masalah korupsi belum selesai sudah beralih ke masalah naiknya harga BBM.
          Membaca Injil dalam Minggu ini ada suatu hal yang mengeluhkan harga minyak narwastu yang mahal  padahal minyak itu dapat dijual untuk diberikan kepada orang-orang miskin ketika ada orang mencurahkan minyak itu ke kepala Yesus. Namun Yesus berkata,”Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana  kamu menghendakinya. Lalu Yudas Iskariot menyerahkan Yesus kepada mereka.
           Bagaimana dengan kita saat ini dalam menggereja maupun dalam hidup bernegara? Tentu hendaknya kita idak mudah terpancing ikut-ikutan demonstrasi atau ikut-ikutan korupsi. Kita harus cermat dalam mensikapi situasi krisis seperti saat ini. Kita harus semakin mendekatkan diri pada Tuhan. Atasi kendala dan rintangan yang menghambat untuk menyerahkan diri seutuhnya kepada Tuhan. Yesus bukan hanya diludahi, dikata-katai kotor, bahkan disiksa Yesus tetap berjuang setia pada Allah Bapa. Sementara mengapa kita hanya tersinggung oleh kata-kata teman sudah langsung ngacir mutung tak pernah ke Gereja?  Kesulitan-kesulitan yang kita hadapi setiap hari terus kita hadapi dengan penuh perjuangan. 
          Pada zaman Yesus situasi politik juga sedang memanas. Pemerintahan saat itu tidak pro dengan Yesus walaupun masyarakat mengelu-elukan saat datang ke Yerusalem. Banyak orang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.  Namun Yesus naik keledai dan tidak menyembunyikan muka ketika akan dinodai dan diludahi oleh pemerintahan saat itu. Yesus yakin Tuhan Allah akan menolong-Nya sebab Ia yakin tidak akan mendapatkan noda dan Ia yakin tidak akan mendapatkan malu. Dia taat sampai mati di kayu salib. Dan sekarang kita pun yakin bahwa Tuhan Allah akan menolong kita semua karena kita berimankan kepada-Nya dan taat sampai mati. (Pratomo) (Dimuat di Mekum 1 April 2012)