Total Tayangan Halaman

Kamis, 03 Maret 2011

Kerasulan Awam Pendidikan di Paroki Santo Agustinus Purbalingga

 
Ditulis oleh Pratomo Hadi P.

       Paroki Purbalingga berdiri 1 September 1936. Pada hari itu, Rm. Neyens MSC mulai menetap dan melayani umat di Purbalingga. Sebelumnya pelayanan ikut Purwokerto. Sejak tahun 1935 para suster SND sudah memiliki karya pendidikan bagi sinyo dan noni Belanda. Jumlah umat pada saat itu hanya sekitar 60 orang (kebanyakan Belanda). Menurut seorang karyawan SMP Santo Borromeus, Yayasan Bhakti Mulia mengelola SGB Bhakti Mulia sampai dengan 1 Agustus 1961. Kemudian SGB Bhakti Mulia berubah  menjadi SMP Santo Borromeus dan baru 25 Juli 1988 kepengurusan diserahkan kepada Yayasan Santa Maria Pekalongan. Yayasan Santa Maria mengelola TK Santa Maria, SD Pius dan SMP Santo Borromeus.
Peran awam di TK dan SD sebagian besar menjadi guru yang bertugas mengajar sedangkan guru yang diserahi bertugas tambahan sebagai kepala sekolah yaitu Fx Rasam dan Al Suminto dan tugas sebagai kepala sekolah lainnya diampu oleh suster-suster yang ditugaskan dari Yayasan Santa Maria Pekalongan. Saat ini murid di SD Pius berjumlah 237 siswa sebagian besar beragama Kristen dan Katolik dengan diampu 20 orang guru dan 5 karyawan.
Sedangkan di SMP Santo Borromeus sejak awal yang diserahi kepala sekolah adalah guru awam bukan biarawan yaitu: 1) M Tjiong Gwan (Purbalingga 6/2/1932) menjadi kepala sekolah 1961-1994. Motto yang ia miliki: Banyaklah berdoa dan rajin belajar maka surga terbuka bagimu. 2) Heribertus Sutarsana (Bantul, 25-4-1963) menjadi kepala sekolah 1994-2004. Motto yang ia miliki adalah sesuatu yang baik harus diperjuangkan dengan sungguh-sungguh dan dengan niat yang baik. 3) F. Supriyanto Ari Broto SPd. Menjadi kepala sekolah 2004-2009. Mottonya adalah setiap alumni SMP Santo Borromeus berjuang menjadi pribadi yang mencintai Tuhan berguna bagi sesame, bekerja serius dan berani belajar dari orang lain. 4) Drs. Ignatius Yelli Widiyanto (Purbalingga, 31 Juli 1966) menjadi kepala sekolah dari 2009 sampai saat ini. Pesan hidupnya: ”Hidup adalah sebuah pilihan maka bertanggung jawablah kepada hidup dan pilihanmu.
 Sampai saat ini SMP Santo Borromeus mempunyai siswa sebanyak 185 dengan didampingi 17 orang guru di antaranya seorang suster. Sebagian besar muridnya beragama Kristen dan Katolik.
Tahun 1979  Rm. Wahyobawono Pr. ditugaskan Purbalingga (sampai tahun 1984) memprakarsai berdirinya SMA Santo Agutinus. SMA Santo Agustinus berdiri tahun 1981 dengan membentuk Yayasan Santo Agutinus yang diketuai Antonius Setia Hadi sampai sekarang walau pernah digantikan oleh Soenadi BA (Alm). Yang pernah menduduki jawaban kepala sekolah SMA Santo Agustinus adalah:

1. Romanus Sirken BA           1 Juli 1981         - 15 Februari 1989
2.
Fx Yitno Puspohandoyo Pr 15 Februari 1989- 1 Januari 1990
3. Drs. Yosef Ngadirun           1 Januari 1990   - 1 Agustus 1997
4. Drs. Andang Isuraha           1 Agustus 1997 - 1 April 1998
5. Drs. Herman Yulianto          1 April 1998     - 1 Agustus 1999
6. Drs. Samuel Inuhan Balkari  1 Agustus 1999 - 23 Agustus 2003
7. Drs. Pratomo Hadi P.           23 Agustus 2003 - 2013
8. Ignatius Sukardiyo,B.A.      2013-2016 dan diperpanjang lagi sampai sekarang 2017 masih menjabat.
Saat ini tahun 2013 SMA Santo Agustinnus mempunyai 72 siswa dengan diampu 20 guru dan 6 karyawan dan selalu mendapat perhatian dari Mgr Julianus Sunarko dan romo Paroki Santo Agustinus untuk dikembangkan menjadi sekolah yang bergerak di bidang pendidkan dan sosial dan juga menolong anak-anak yang berprestasi namun orangtuanya tidak mampu secara ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar